MAKALAH
PERKEMBANGAN
STUDI ISLAM DIKALANGAN
ILMUAN
MUSLIM
Di
ajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah MSI
Dosen pembimbing: Drs. Achmad
Slamet, MSI.
Disusun oleh:
Ahmad arief
AZIEF RAMOS
FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT ISLAM NAHDLATUL ULAMA’ (INISNU)
JEPARA
TAHUN PELAJARAN 2011/2012
PERKEMBANGAN STUDY ISLAM
DIKALANGAN ILMUWAN MUSLIM
BAB
I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
I.
LATAR BELAKANG
Sejarah perkembangan studi Islam dikalangan ilmuan muslim dari masa
kemasa ada banyak sekali kisah atau hal yang dapat dipelajari bahkan
pendekatan-pemndekatan dan metode-metodenya bisa juga diterapkan dalam
era modern seperti dizaman sekarang ini. Bahkan sejarah perkembangan studi
islam ini merupakan bidang studi yang banyak menarik perhatian para peneliti,
baik dari kalangan sarjana muslim maupun non muslim. Karena dari penelitian itu
banyak manfaat yang dapat dapat diperoleh dari penelitian perkembangan studi
tersebut. Seperti halnya perkembangan, pendekatan, cara, ataupun hal-hal yang
lain dalam studi islam.
Disadari atau tidak, selama ini informasi mengenai sejarah
perkembangan studi Islam banyak berasal dari hasil penelitian sarjana barat.
Hal ini terjadi karena selain masyarakat barat memiliki etos keilmuan yang
tinggi, juga didukung oleh dana dan kemauan politik yang kuat dari para
pemimpinnya. Sedangkan para peneliti muslim tampak disamping etos keilmuannya
rendah, juga belum didukung oleh keahlian di bidang penelitian yang memadai,
serta dana dan dukungan politik dari pemerintah yang kondusif.
II.
RUMUSAN MASALAH
1.
bagaimana
perkembangan studi islam dikalangan ilmuan muslim dari masa ke masa?
2.
seperti
apa perkembangan studi islam dikalangan ilmuanmuslim pada era modern?
3.
pendekatan
apa saja yang dipakai dalam perkembangan studi islam dikalangan ilmuan muslim?
BAB
II
LANDASAN
TEORI
A.
PERKEMBANGAN STUDI ISLAM DIKALANGAN ILMUAN MUSLIM DARI MASA KE MASA
v Secara etimologi
Perkembangan
merupakan kata-kata orang indonesia, yakni kata kembang yang mendapat imbuhan per-an.
Kembang sendiri dalam KBBI artinya adalah memperluas, kemudian mendapat imbuha
kata per-an menjadi kata perkembangan yang artinya adalah memperluas atau
perluasan suatu hal atau tujuan.
Studi
merupakan asal mula dari kata bahasa inggris yaitu study yang artinya
pelajaran.
Islam
(bahasa arab: اسلام
,
islam) adalah merupakan sebuah agama yang berkembang hampir diseluruh dunia.
Ilmuan
berasal dari kata ilmu dan berimbuhan an, ilmu sendiri berasal dari bahasa
inggris yaitu science(sains), kemudian kata ilmu yang berimbuhan an yang
menjadi kata ilmuan.
Muslim
berasal dari bahasa arab; مسلم
muslim. Secara harfiah berarti “seseorang yang berserah diri pada allah”,
termasuk segala makhluk yang ada dibumi dan dilangit. Kata muslim merujuk
kepada penganut agama islam.
v
Secara
terminologi
Perkembangan
studi islam dikalangan ilmuan muslim merupakan Sebagai aktifitas yang bergerak
dalam perkembangan studi islam yang perlu mengetahui sejarah perkembangan studi
islam untuk memberi arah bagi programnya. Sebab dengan adanya sejarah studi
tersebut juga berfungsi sebagai ilmu pengetahuan dan sebagai langkah serta
sebagai jalur langkah yang menentukan dalam mempelajarinya. Serta mengerti
perkembangan apa saja yang dibuat oleh tokoh-tokoh yang memajukan studi untuk
mengembangkan ilmu dari dahulu sampai sekarang ini. Dan juga mengetahui cara
atau pendekatan apa saja yang digunakan dalam perkembangan studi islam.
A.
Sejarah Perkembangan Studi Islam dikalangan ilmuan muslim dari masa
ke masa
Sejarah perkembangan studi Islam dikalangan ilmuan muslim sama
dengan menyebut studi sejarah Islam di dunia muslim. Dalam sejarah muslim
dicatat sejumlah lembaga kajian Islam di sejumlah kota. Maka uraian berikut
adalah sejarah perkembangan studi Islam di dunia muslim:
Akhir periode Madinah sampai dengan 4 H, fase pertama pendidikan
Islam sekolah masih di masjid-masjid dan rumah-rumah dengan ciri hafalan namun
sudah dikenalkan logika. Selama abad ke 5 H, selama periode khalifah ‘Abbasiyah
sekolah-sekolah didirikan di kota-kota dan mulai menempati gedung-gedung besar
dan mulai bergeser dari matakuliah yang bersifat spiritual ke matakuliah yang
bersifat intelektual, ilmu alam dan ilmu sosial.
Berdirinya sistem madrasah justru menjadi titik balik kejayaan.
Sebab madrasah dibiayai dan diprakarsai negara. Kemudian madrasah menjadi alat
penguasa untuk mempertahankan doktrin-doktrin terutama oleh kerajaan Fatimah di
Kairo.
Dalam pembagian masa perkembangan studi islam dibagi menjadi 3
masa, antara lain;
1.
cendekiawan muslim klasik
Priode
klasik mencakup rentang mas pasca pemerintahan khulafaur rasyidin hingga masa
imprialis barat. Rentangwaktu tersebut meliputi awal kekuasaan bani ummayah
zaman keemasan islam dan kemunduran islam secara politis hingga ke awal abad 18.
Di
awal priode klasik terlihat sejumlah pemikiran mengenai pendidikan. Pemikiran
mengenai pendidikan tersebut tampaknya disesuaikan dengan kepentingan, tempat
dan waktu. Upaya untuk menumbuhkan ilmu pengetahuan tampaknya dipermudah oleh beberapa faktor yang
cukup potensial, diantara faktor-faktor yaitu;
a.
secara
politis terlihat kekuasaan islam sedang berada dalam puncak kekuasaannya.
b.
para
penguasa umumnya memiliki minat terhadap keilmuan.
c.
wilayah
koloni yang baru yang demiian luasnya memberi dukungan sumber dana yang besar.
d.
tumbuhnya
semacam kecendrungan baru dalam pemikiran rasional dikalangan ilmuwan muslim [1].
Berikut beberapa para ilmuwan muslim dan karya-karya mereka, antara
lain;
1.
IBNU
SINA
Sebagai
ilmuwan ibnu sina telah berhasil menyumbangkan buah pemikirannya dalam buku
karangannya yang berjumlah 276 buah. Diantara karya besarnya adalah al-syifa’
berupa ensiklopedia tentang fisika, logika dan matematika. Menurut ibnu sina
ilmu terbagi menjadi dua, yaitu;
a.
-ILMU
YANG TAK KEKAL dipandang dari peranannya sebagai alat yang bisa disebut sebagai
logika.
b.
-ILMU
YANG KEKAL (hikmah) ilmu Allah [2].
2.
AL-GHAZALI
Menurut
pandangan Al-ghazali ilmu dapat dilihat dari tiga sisi yaitu;
a.
ilmu
hissyiah ; ilmu yang diperoleh dari usaha
b.
ilmu
aqliyah ; ilmu yang diperoleh dari kegiatan berfikir
c.
ilmu
laduni ; ilmu yang diperoleh dari Allah tanpa proses pengindraan atau
pikiran(nalar), melainkan melalui hati [3].
2.
cendekiawan
muslim modern
Merujuk
pada pembagian periodisasi sejarah islam yang dikemukakan oleh prof. Dr. Harun nasution,
bahwa periode modern dimulai sejak tahun 1800M. Menjelang periode modern ini,
setelah bani abbas dan bani ummayah secara politik dapat dilumpuhkan, kekuasaan
islam masih bisa dipertahankan. Tiga kerajaan besar yaitu; KERAJAAN TURKI
USMANI (eropa timur dan asia-afrika), KERAJAAN SAFAWI (persia) dan KERAJAAN
MUGHOL (india) masih memegang hegemoni kekuasaan islam. Namun, menjelang abad
ke-17 dan awal abad ke-18 kerajaan-kerajaan islam tersebut satu persatu dapat
dikuasai oleh bangsa-bangsa eropa (barat).
Pengaruh
pembaratan yang berlangsung sejak akhir abad ke-17 atau awal abad ke-18 itu
mulai disadari oleh para intelektual dinegara-negara islam menjelang akhir abad
ke-19. Dibidang pendidikan pengaruh pembaratan itu tampaknya telah meninggalkan
bekas yang cukup mendalam dinegara-negara islam.
Sejumlah
pemikiran mengenai pendidikan dikemukakan oleh para tokoh pembaharuan dalam
bidang pendidikan diberbagai negara islam tersebut akan dikemukakan berikut
ini;
1.
RIFA’AT
BADAWI RAFI’ AL-THAHTHAWI
(1801-1873)
Adapun ide-ide dan pemikiran kependidikannya ia tulis dalam buku
al-mursyid al-amin fi tarbiyat al-banin (pedoman tentang pendidikan anak),
didalam buku ini dapat terlihat tentang pemikiran thahthawi. Ia menulis
ide-idenya mengenai pendidikan yang meliputi;
1.
Pembagian
jenjang pendidikan atas tingkat pendidikan permulaan, menengah dan pendidikan
tinggi sebagai pendidikan akhir.
2.
Pendidikan
diperlukan, karena pendidikan merupakan salah satu jalan untuk mencapai
kesejahteraan.
3.
Pendidikan
mesti dilaksanakan dan diperuntutkan bagi segala golongan.
2.
MUHAMMAD
ABDUH (1849-1905)
Pemikiran muhammad abduh tentang pendidikan dinilai sebagai awal
dari kebangkitan umat islam di awal abad ke-20. pemikiran muhammad abduh yang
disebar luaskan melalui tulisan dimajalah al-manar dan al-‘urwat al-wusqo
menjadi rujukan para tokoh pembaharuan dalam dunia islam.
Diperkirakan pemikiran muhammad
abduh ikut mempengaruhi dan mendorong pembaharuan pemikiran islam di
negara-negara islam lainnya, di indonesia sendiri pengaruh itu tampak dari
kelahiran gerakan modern dari islam yang kemudian menyelenggarakan system
pendidikan madrasah dan sekolah-sekolah islam.
3.
CENDEKIAWAN
MUSLIM KONTEMPORER
Mengamati
perkembangan islam kontemporer sedikitnya ada lima tren besar yang dominant;
A.
FUNDAMENTALIS
Kelompok
pemikir yang sepenuhnya percaya kepada doktrin islam sebagai satu-satunya
alternatif bagi kebangkitan umat dan manusia.
Gagasan
utama mereka adalah menghidupkan islam sebagai agama, budaya, sekaligus
peradaban dengan menyerukan kembali kepada sumber asli (al-qur’an dan
as-sunnah) dan menyerukan untuk mempraktekan sebagaimana yang diperaktekan oleh
rasul dan khulafaur rasyidin. Para pemikir yang mempunyai kecendrungan tersebut
antara lain; sayyid quthb, muhammad quthb al-maududi DLL.
B.
TRADISIONALISTIK (salaf)
Kelompok
pemikir yang berusaha untuk berpegang teguh pada tradisi-tradisi yang telah
mapan.
Namun
demikian, berbeda dengan kaum fundamental yang sama sekali menolak modernitas
dan membatasi pada khulafaur rasyidin. Tetapi kelompok tradisional justru
melebarkan tradisi pada seluruh salaf as-salih dan tidak menolak pencapaian
modernitas. Sehingga mereka masih mau “mengadopsi” dari peradaban luar, tapi
dengan syarat sedemikian itu harus disesuaikan dengan syara’ islam terlebih
dahulu. Kecendrungan tersebut dapat dijumpai pada pemikiran husein nasr,
muthahhari, naquib al-attas dan ismail faruqi.
C.
REFORMISTIK
Kelompok
pemikir yang berusaha merekonstruksi ulang warisan-warisan budaya islamdengan
cara memberikan tafsiran-tafsiran baru.
Menurut
kelompok ini, umat islam sesungguhnya telah mempunyai budaya dan tradisi yang
bagus dan mapan, namun tradisi-tradisi tersebut harus dibangun kembali secara
baru dengan kerangka modern dan prasyarat rasionalagar bisa tetap survive dan
diterima dalam kehidupan modern. Kecendrungan pemikiran ini dapat dijimpai pada
pemikir-pemikir reformis seperti; hasan hanafi, asgar ali engineer, dll.
D.
POSTRADISIONALISTIK
Kelompok
pemikir yang berusaha mendekonstruksi warisan-warisan budaya islam berdasarkan
standar-standar modernitas.
Kelompok
ini tidak berbeda dengan kelompok reformistik, yaitu keduanya sama-sama
mengakui bahwa warisan tradisi islam sendiri tetap relefan diera modern, namun
bagi postradisional relevansi tradisi islam tersebut tidak cukup dengan
interpretasi baru lewat pendekatan rekontruktif, tetapi harus lebih dari itu,
yaitu dekontruktif, inilah perbeda antara reformistik dan postradisionalistik.
Kecendrungan dekonstruktif ini tampak jelas pada pemikiran tokoh-tokoh seperti
arkoun, jabiri, syahrur, dll.
E.
MODERNISTIK
Kelompok
pemikir yang hanya mengakui sifat rasion-ilmiah dan menolak cara pandang agama
serta kecendrungan mistik yang tidak berdasarkan nalar praktis.
Menurut
kelompok ini, agama dan tradisi masa lalu sudah tidak relevan dengan tuntutan
zaman sehingga harusdibuang dan ditinggalkan.yang masuk kelompok ini umumnya
adalah para tokoh muslim yang banyak mengkaji dan dipengaruhi pemikiran
marxisme seperti; kassim ahmad, thayyib tayzini, abdullah arwi, dll.
B.
Perkembangan
studi islam dikalangan ilmuan muslim pada era modern
Masa
kebangkitan Islam atau disebut dengan masa pembaharuan mulai menggeliat pada
tahun 1800 M. Pada masa tersebut kalangan kaum muslimin banyak yang mengerahkan
pemikirannya untuk kemajuan agama Islam. para Ulama, Cendekiawan muslim di
berbagai wilayah Islam banyak yang intens terhadap study Islam sehingga
keortodokannya mulai ditinggalkannya. Sehingga pada masa pembaharuan tersebut
ilmu pengetahuan, kebudayaan dan ajaran islam berkembang di berbagai Negara
seperti Negara India, Turki, Mesir.
Tokoh pembaharu
yag ternama adalah Muhammad ibn Abdul Wahab di Arabia dengan Wahabiyahnya pada
tahun 1703-1787 M. Gerakan ini memiliki pengaruh yang besar pada abad ke – 19.
Upaya dari gerakan ini adalah memperbaiki umat Islam sesuai dengan ajaran Islam
yang telah mereka campur adukkan dengan ajaran-ajaran tarikat yang sejak abad
ke 13 telah tersebar luas di dunia Islam.
Dalam bidang
ilmu pengetahuan, di Turki Usmani mengalami kemajuan dengan usaha-usaha dari
Sultan Muhammad II yang melakukan terhadap umat Islam di negaranya untuk dapat
menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi dengan upaya melakukan pembaharuan
dibidang pendidikan dan pengajaran, lembaga-lembaga Islam diberikan muatan
pelajaran umum dan upaya mendirikan “ Mektebi Ma’arif” guna menghasilkan tenaga
ahli dalam bidang administrasi dan “Mektebi Ulumil Edebiyet” guna menghasilkan
tenaga penterjemah yang handal serta upaya mendirikan perguruan tinggi dengan
berbagai jurusan seperti kedokteran, teknologi dan militer.
Pada tanggal 1
November 1923 kesultanan Turki dihapuskan dan diganti dengan Negara Republik
dengan presiden pertamanya yaitu Musttafa Kemal At Turk, IPTEK semakin maju.
dan pada waktu itu juga di India bermunculan cendekiawan muslim modern yang
melakukan usaha-usaha agar umat Islam mampu menguasai IPTEK seperti Sayid Ahmad
Khan, Syah Waliyullah , Sayyid Amir, Muhammad Iqbal, Muhammad Ali jinnah dan
abdul Kalam Azad. salah satu dari cendekiawan tersebut yang sangat menonjol dan
besar jasanya terhadap umat Islam adalah Sayid Ahmad Khan.
Penguasa Mesir
yaitu Muhammad Ali (1805-1849) dalam hal IPTEK agar maju berupaya dengan
mengirimkan para mahasiswa untuk belajar IPTEK ke perancis setelah lulus
dijadikan pengajar di berbagai perguruan tinggi seperti di universitas Al Azhar
sehingga dengan cepat IPTEK menyebar ke seluruh dunia Islam. Selain itu
terdapat Universitas Iskandariyah di kota Iskandariah yang memiliki fakultas
kedokteran, Teknik, Farmasi, Pertanian, Hukum, Perdagangan dan Sastra.
Universitas Aiunusyam di kairo, Universitas Assiut, Universitas Hilwan,
universitas Suez, dan Universitas “The American University in Cairo.
Pada
perkembangan Islam abad modern, umat islam timbul kesadarannya tentang
pentingnya ajaran islam yang sesuai dengan ajaran yang dibawa oleh Rasulullah SAW
sehingga dapat dijadikan sebagai pedoman hidup. karena umat Islam sudah jauh
dari ajaran Rasulullah SAW yaitu banyak penyimpangan-penyimpangan dari sumber
asalnya, penyakit bid’ah, tahayul, klenik, perdukunan, kemusrikan dll sangat
merebak dan hampir seperti kehidupan Jahiliyah. Dengan kondisi umat Islam
tersebut maka muncullah para pembaharu yaitu suatu gerakan pemurnian terhadap
ajaran agama Islam yang sesuai dengan ajaran yang bersumber pada Qur’an dan
Hadits. Para pembaharu tersebut antara lain:
a.
Muhammad bin Abdul Wahab yaitu ulama besar yang
produktif yang lahir di Nejed Arab Saudi Salah satu kitabnya yaitu Kitab
Tauhid, sebuah kitab yang berisi tentang mengesakan Allah SWT dengan membasmi
praktek-praktek tahayul, bid’ah khurafat yang ada pada umat islam dan mengajak
untuk kembali ke ajaran tauhid yang sebenarnya. Gerakan pembaharuan Abdul Wahab
tersebut dikenal dengan Gerakan Wahabiyah.
b.
Rif’ah Badawi Rafi’ At Tahtawi yang lahir di
Tahta merupakan pembaharu Islam yang pemikirannya yaitu menyerukan kepada umat
Islam agar menyeimbangkan antara dunia dan akhirat
c.
Jamaluddin Al afgani yang lahir di Asadabad
dengan pemikiran pembaharuannya adalah supaya umat Islam kembali pada ajaran
agama Islam yang murni kepemimpinan otokrasi supaya diubah menjadi demokrasi,
untuk mewujudkan kemajuan masyarakat Islam yang dinamis agar kaum wanita
bekerja sama dengan kaum pria dan Gerakan Pan Islamisme yaitu penyatuan seluruh
umat Islam.
d.
Muhammad Abduh yaitu pembaharu Islam di Mesir
penerus dari gerakan Wahabi dan Pan Islamisme Beliau bersama muridnya yang
bernama Muhammad Rasyid Rida menerbitkan jurnal “Al Urwatu Wustsqa” Selain itu
Muhammad Abdul juga menyusun kitab yang berjudul “ Ar Risalah at Tauhid”
e.
Sayid Qutub yaitu ulama dan tokoh gerakan
pembaharuan yang menyelaraskan antara urusan akhirat dengan urusan duniawi dan
bersama Yusuf Qardhawi menekankan perbedaan antara modernisasi dengan
pembaratan.
f.
Sir Sayid Akhmad Khan lahir di Delhi India
adalah pembaharu yang produktif dengan berbagai karya diantaranaya Tarikhi
Sarkhasi Bignaur berisi catatan kronologi pemeberontakan di Bignaur, Asbab
Baghawat Hind, The Causes of the Indian Revolt (sebab-sebab revolusi India,
Risalat Khair Khawahan Musulman risalah tentang orang-orang yang setia, dan
Akhkam Ta’aam Ahl al Kitab hukum memakan makanan ahli kitab. Selain itu Beliau
juga mendirikan Sekolah Inggris di Mudarabad, sekolah Muslim University of
Aligarth, membentuk Muhammedan Educational Conference dan mendirikan The
Scientific Society lembaga penerjemah IPTEK ke bahasa Urdu serta menerbitkan
majalah bulanan Tahzib al Akhlaq dan lain-lainnya.
g.
Muhammad Iqbal yaitu seorang muslim India
dengan karyanya The Reconstruction of Religius Though in Islam (pembangunan
kembali pemikiran keagamaan dalam islam).
Selain yang tersebut di atas, dalam hal
perkembangan kebudayaan pada masa modern juga mengalami kemajuan di berbagai
Negara Islam artinya Negara yang mayoritas berpenduduk Islam seperti Mesir,
Arab Saudi, Irak, Iran, Malaysia, Brunai Darussalam, Kuwait dan indonesia.
C.
Pendekatan-pendekatan dalam perkembangan studi
islam dikalangan ilmuan muslim
ada 3
pendekatan yang dipakai untuk perkembangan studi islam, adapun
pendekatan-pendekatan yang dipakai dalam perkembangan studi islam adalah
sebagai berikut;
A.
Definisi Pendekatan Sosial
Adapun yang
dimaksud dengan pendekatan di sini adalah cara pandang atau paradigma yang
terdapat dalam suatu bidang ilmu yang selanjutnya digunakan dalam memahami
agama. Dalam hubungan ini Jamaluddin Rakhmat mengatakan bahwa agama dapat
diteliti dengan menggunakan berbagai paradigma realitas agama yang diungkapkan
mempunyai nilai kebenaran sesuai dengan kerangka paradigmanya. Oleh karena itu,
tidak ada persoalaan apakah penelitian agama itu, penelitian ilmu sosial,
penelitian legalistis, atau penelitian filosofis. Dengan pendekatan ini semua
orang dapat sampai pada agama. Di sini dapat dilihat bahwa agama bukan hanya
monopoli kalangan teolog dan normalis, melainkan agama dapat dipahami semua
orang sesuai dengan pendekatan dan kesanggupannya. Oleh karena itu, agama hanya
merupakan hidayah Allah dan merupakan suatu kewajiban manusia sebagai fitrah
B.
Pendekatan Sosiologi
Sebelum
membahas pendekatan studi islam secara sosiologis terlebih dulu kita membahas apa itu sosiologi sendiri.
Sosiologi berasal dari bahasa Latin yaitu Socius yang berarti kawan, teman
sedangkan Logos berarti ilmu pengetahuan. Ungkapan ini dipublikasikan
diungkapkan pertama kalinya dalam buku yang berjudul "Cours De Philosophie
Positive" karangan August Comte (1798-1857).
C.
Pendekatan Antropologis
Antropologi
adalah salah satu cabang ilmu sosial yang mempelajari tentang budaya masyarakat
suatu etnis tertentu. Antropologi lahir atau muncul berawal dari ketertarikan
orang-orang Eropa yang melihat ciri-ciri fisik, adat istiadat, budaya yang berbeda
dari apa yang dikenal di Eropa. Antropologi lebih memusatkan pada penduduk yang
merupakan masyarakat tunggal, tunggal dalam arti kesatuan masyarakat yang
tinggal daerah yang sama, antropologi mirip seperti sosiologi tetapi pada
sosiologi lebih menitik beratkan pada masyarakat dan kehidupan sosialnya.
Antropologi
adalah ilmu yang mempelajari manusia dari segi keanekaragaman fisik serta
kebudayaan (cara-cara berprilaku, tradisi-tradisi, nilai-nilai) yang dihasilkan
sehingga setiap manusia yang satu dengan yang lainnya berbeda-beda. Tampaknya
sulit melukiskan garis pemisah yang jelas antara antropologi dan sosiologi
karena kedua ilmu ini terbagi bukan karena metode yang dipakai oleh para
sarjana, melainkan metode yang dipakai oleh tradisi. Bagaimanapun, antropologi
telah memusatkan perhatiaannya kepada kebudayaan primitif yang tidak bisa baca
tulis dan tanpa tehnik.masyarakat. yang diberikan Allah kepadanya.
BAB
IV
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Pendidikan islam yang dimulai dari akhir periode madinah sampai 4h,
yang pada puncak kemajuan ilmu dan kebudayaan Islam adalah terjadi pada
masa Daulah bani Abbasiyah.
Dimulai
dari masa para cendekiawan klasik, modern dan kontemporer. Serta perkembangan
studi di era modern yaitu Masa kebangkitan Islam atau disebut dengan
masa pembaharuan yang terjadi pada abad ke-18M. Dan juga mengikut sertakan
pendekatan-pendekatan kontemporer yang meliputi pendekatan sosial, sosiologi
dan antropologi.
Demikianlah pendidikan islam pada masa kemajuan Islam, kemajuan
yang tidak ada tandingannya di kala itu. Pada masa ini kemajuan politik sejalan
seiring dengan kemajuan pendidikan, peradaban, dan kebudayaan. Sehingga Islam
mencapai masa keemasan, kejayaan dan kegemilanan. Masa keemasan ini mencapai puncaknya
terutama pada masa kekuasaan Bani Abbas periode pertama.
B.
SARAN
Kami
menyarankan bahwa studi islam tidak hanya kita dapat dari membaca dari makalah
ini ataupun dari buku-buku tentang studi islam saja, tetapi kita harus mencari
kebenaran-kebenaran dan pembuktian-pembuktian dari banyak hal yang menyangkut
studi islam.
Demikianlah
makalah ini kami buat, dalam makalah ini tentunya masih jauh dari kata
sempurna, oleh karena itu kritik dan juga saran yang komunikatif senantiasa
kami harapkan demi perbaikan makalah selanjutnya, dan semoga makalah ini bisa
bermanfaat. Amiiin........
DAFTAR PUSTAKA
Jalaluddin dan Usman Said, 1994 ” Filsafat
Pendidikan Islam” Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada,
Muhammad Athiyah Al-Abrasyi, 1996 ”
Beberapa Pemikiran Pendidikan Islam”, Yogyakarta : Titian Ilahi Pres
Hamdani Ihsan dan A. fuad ihsan,.
2007 Filsafat Pendidikan Islam. bandung : pustaka setia
Djoko Hartono, 2009 . Pengembangan Ilmu
Agama Islam Dalam Perspektif Filsafat Ilmu ( Studi Islam di sEra Kontemporer ).
Surabaya: Media Qowiyul amien
Zuhairini., 1991. filsafat pendidikan
islam. Jakarta: bumi aksara,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar